Kemudian,. petani mendapat pupuk murah dan berkualitas, industri tahu memperoleh tambahan nilai dari limbahnya, serta masyarakat sekitar terbebas dari bau dan polusi.
“Kami bangga karena inovasi ini bisa menembus 10 besar tingkat Provinsi Jawa Barat. Ini membuktikan bahwa ASN Ciamis tidak hanya bekerja administratif, tapi juga berpikir solutif untuk kemaslahatan masyarakat,” tegasnya.
Herdiat juga mendorong agar inovasi Tatang tidak berhenti sampai di kompetisi.
Ia berharap karya itu bisa dikembangkan menjadi model pengelolaan limbah berkelanjutan di daerah lain di Indonesia.
“Dengan dukungan lintas sektor, saya optimistis inovasi ini bisa menjadi contoh nasional. Dari Ciamis untuk Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: PROKOPIM CIAMIS