Kemudian, Meningkatkan Ketakwaan
Dalam Surah Al-Hajj ayat 37 ditegaskan bahwa:
“Daging dan darah hewan kurban tidak sampai kepada Allah, tetapi yang sampai adalah ketakwaan kalian.”
Artinya, yang utama bukan seberapa besar hewan yang dikurbankan, tapi seberapa ikhlas hati dalam melakukannya.
Lalu, menumbuhkan Solidaritas Sosial
Pembagian daging kurban menjadi momen untuk memperkuat ukhuwah dan membantu kaum dhuafa. Ini adalah bentuk nyata kepedulian sosial dalam Islam.
Selanjutnya, meneladani Kepatuhan Tanpa Syarat
Nabi Ibrahim dan Ismail AS menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah harus dilakukan tanpa syarat, bahkan dalam hal yang paling berat sekalipun.
Ajakan Muhasabah di Hari Raya
Menutup ceramahnya, Rifa’i mengajak umat Islam untuk menjadikan Iduladha sebagai momentum muhasabah diri.
“Sudahkah kita siap berkorban? Tidak hanya dalam bentuk hewan, tapi juga ego, waktu, dan kepentingan pribadi demi kepentingan umat dan ridha Allah?” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa kurban bukan hanya milik mereka yang mampu secara materi, tetapi juga ladang pahala bagi siapa saja yang tulus dan mau berjuang.
“Jadikan Iduladha sebagai momentum spiritual untuk memperkuat iman dan membumikan nilai-nilai pengorbanan dalam kehidupan sosial,” pungkas Kang Rifa’i.