Ciamis, Kondusif.com – Takbir menggema di langit, mengiringi datangnya hari kemenangan bagi umat Islam. Idul Fitri bukan sekadar perayaan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga momentum untuk kembali ke fitrah, menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.
Menurut Ustadz Muhammad Rifa’i, kebahagiaan sejatinya bukan hanya soal kemeriahan dan materi, tetapi kesadaran akan nikmat Allah.
“Kegembiraan sejati terletak dalam rahmat Allah, bukan dalam apa yang manusia kumpulkan di dunia,” ujarnya, mengutip Surah Yunus ayat 58.
Hikmah Ramadan dan Idul Fitri
Ustadz Rifa’i juga menjelaskan tiga hikmah utama yang bisa dipetik dari Ramadan, sebagaimana tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 183-185:
1. Menyempurnakan Ibadah – “Ramadan mengajarkan kita disiplin dan kesungguhan dalam beribadah. Jika ada utang puasa, dianjurkan untuk menggantinya agar ibadah tetap sempurna,” katanya.
2. Mengagungkan Allah – “Ini adalah momen bertakbir sebagai bentuk syukur atas petunjuk-Nya,” jelasnya.
3. Mensyukuri Nikmat – “Salah satu cara bersyukur adalah berbagi dengan sesama melalui zakat fitrah,” tambahnya.
Tiga Wujud Syukur
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa rasa syukur harus dibuktikan dalam tiga bentuk:
1. Syukur dengan Hati (Syukur bil Janan) – “Kita harus menyadari bahwa semua nikmat berasal dari Allah,” tuturnya.