KONDUSIF.COM,- Penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) di Ottawa, Rabu (24/9/2025), tidak hanya memberi keuntungan bagi Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi Kanada.
Sebagai timbal balik atas penghapusan 90,5 persen tarif impor Kanada untuk produk Indonesia, pemerintah Indonesia sepakat meliberalisasi 85,8 persen pos tarif untuk produk asal Kanada.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menciptakan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan, sekaligus memperkuat posisi negara di mata mitra global.
Peluang Produk Kanada di Pasar Indonesia
Dengan liberalisasi tarif tersebut, produk-produk Kanada berpotensi lebih mudah masuk ke pasar Indonesia.
Beberapa sektor yang diproyeksikan mendapat manfaat langsung antara lain:
Pertanian dan pangan: gandum, kedelai, dan produk susu.
Kemudian, teknologi dan peralatan berat: mesin industri serta peralatan transportasi.
Lalu, energi dan mineral: termasuk produk turunan migas dan pertambangan.
Masuknya produk Kanada ini dipandang dapat memperkaya pilihan di pasar domestik sekaligus menjadi stimulus bagi industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing.
ICA-CEPA, Imbal Hasil Ekonomi dan Investasi
Kementerian Perdagangan RI menilai bahwa keterbukaan ini bukan sekadar memberi keuntungan bagi Kanada, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk investasi baru ke Indonesia.
Dengan akses pasar yang lebih besar, perusahaan Kanada diharapkan tidak hanya mengekspor produknya.
Tetapi juga menanamkan modal melalui kerja sama industri, alih teknologi, dan pembukaan lapangan kerja.
Tantangan untuk Industri Dalam Negeri
Meski begitu, keterbukaan 85,8 persen pos tarif juga membawa tantangan tersendiri.
Produk dalam negeri, terutama di sektor pangan dan manufaktur, harus siap bersaing dengan barang impor dari Kanada.
Pemerintah menegaskan bahwa dukungan bagi UMKM dan industri lokal tetap menjadi prioritas agar manfaat dari ICA-CEPA tidak hanya dinikmati oleh Kanada, melainkan juga mendorong daya tahan ekonomi nasional.
Prabowo: Kerja Sama Harus Adil dan Berkelanjutan
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa prinsip utama dalam ICA-CEPA adalah keseimbangan.
“Kami ingin kerja sama yang saling menguntungkan. Indonesia menghargai komitmen Kanada, dan sebagai mitra sejajar, kami juga membuka ruang yang luas bagi produk Kanada di pasar kami,” ujarnya.