banner 720x220

Hilirisasi: Strategi Besar Prabowo untuk Industrialisasi dan Ekonomi Berkelanjutan

Prabowo Subianto menerima laporan penting dari Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan sejumlah kementerian terkait mengenai perkembangan investasi.

Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Satgas Hilirisasi dan sejumlah kementerian terkait mengenai perkembangan investasi sektor hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025, (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, Kondusif – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan penting dari Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan sejumlah kementerian terkait mengenai perkembangan investasi. Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/3/2025), Satgas melaporkan berbagai proyek strategis yang bertujuan mempercepat industrialisasi dan memperkuat perekonomian nasional.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji proyek hilirisasi di berbagai sektor, mulai dari mineral, batu bara, hingga produk pertanian dan kelautan. Selain faktor ekonomi, proyek-proyek ini juga dianalisis dari segi penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta pengurangan impor untuk memperkuat kemandirian industri dalam negeri.

Hilirisasi untuk Industrialisasi yang Berkelanjutan

Dalam keterangannya kepada media usai pertemuan, Rosan menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya mengejar manfaat jangka pendek dari hilirisasi, tetapi juga berupaya membangun industri yang berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap proyek akan melalui tahap evaluasi mendalam sebelum dieksekusi.

“Kami bersama Satgas Hilirisasi dan berbagai kementerian terkait, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), telah melaporkan sejumlah proyek potensial kepada Presiden. Proyek-proyek ini akan ditinjau dari berbagai aspek, mulai dari penciptaan lapangan kerja, dampak terhadap ekspor dan impor, hingga kesiapan pendanaannya,” ujar Rosan.

Pemerintah menargetkan agar investasi di sektor hilirisasi dapat memberikan return yang optimal. Untuk itu, evaluasi menyeluruh akan dilakukan melalui panel khusus yang melibatkan berbagai kementerian. Salah satu aspek penting yang diperhatikan adalah keberlanjutan proyek, baik dari sisi finansial maupun dampaknya terhadap industri nasional.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *