Menurutnya, kualitas pendidikan tidak akan maksimal jika generasi mudanya tumbuh dalam kondisi kurang gizi.
Maka dari itu, pembangunan infrastruktur pendidikan dan pemberdayaan masyarakat harus berjalan berdampingan dengan gerakan gizi dan kesehatan.
“Kita ini sedang menuju Indonesia Emas 2045. Kalau mau bersaing dengan negara maju, anak-anak kita harus sehat secara jasmani dan rohani. Itu dimulai dari gizi yang baik dan pendidikan yang layak,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, dari desa hingga kecamatan, untuk bersama-sama mendukung program percepatan penanganan stunting.
Menurutnya, program ini tidak hanya bisa berjalan lewat kebijakan dari atas, tapi harus didukung penuh oleh masyarakat di bawah.
“Kalau kita punya semangat dan kebersamaan, insyaallah bisa. Tapi kalau masih ada yang bilang negara kita bisa jadi lima besar dunia itu hanya mimpi, itu tandanya kita belum sadar pentingnya kerja nyata dari sekarang,” pungkasnya.