Kapolri juga meresmikan patung M. Jasin sebagai penghormatan atas jasa besar Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin, Bapak Brimob sekaligus tokoh penting dalam sejarah kepolisian Indonesia.
Sejarah Hari Juang Polri
Hari Juang Polri diperingati setiap 21 Agustus, merujuk pada peristiwa tahun 1945.
Saat itu, Moehammad Jasin membacakan Proklamasi Polisi di halaman Markas Polisi Istimewa Surabaya.
Isi ikrar tersebut menegaskan bahwa Polisi Istimewa menyatakan diri sebagai Polisi Republik Indonesia dan siap bersatu dengan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan.
Tak lama setelah proklamasi, pasukan Polisi Istimewa melucuti senjata Jepang dan membagikan persenjataan itu kepada para pejuang, menjadi modal penting dalam mempertahankan NKRI.
Semangat juang polisi kala itu ikut menginspirasi berbagai perlawanan di daerah lain, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi, Jambi, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, hingga Yogyakarta.
Momentum ini juga berhubungan erat dengan berbagai peristiwa besar, seperti Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran 5 Hari di Semarang, Bandung Lautan Api, hingga Serangan Umum 1 Maret 1949.
Polri dan Dedikasi Abadi untuk Bangsa
Peringatan Hari Juang Polri di Surabaya bukan sekadar napak tilas sejarah.
Lebih dari itu, momen ini menjadi pengingat bahwa semangat pengabdian, keberanian, dan loyalitas kepada bangsa yang diwariskan para pendahulu harus terus dijaga oleh seluruh anggota Polri di era modern.