Ciamis, Kondusif – Kabupaten Ciamis yang dikenal dengan keindahan alamnya ternyata mengalami penurunan signifikan dalam tutupan pohon. Data dari Global Forest Watch yang dinaungi oleh World Research Institute (WRI) mencatat bahwa sejak tahun 2001 hingga 2023, Ciamis kehilangan 7.68 ribu hektare (kha) tutupan pohon. Angka ini setara dengan 3.6% dari total tutupan pohon pada tahun 2000 dan menyebabkan emisi karbon sebesar 5.01 juta ton CO₂e.
Pada tahun 2000, 75% dari total lahan Ciamis masih berupa tutupan pohon dengan luas 212 ribu hektare. Sisanya merupakan lahan lain seluas 60.7 ribu hektare. Namun, dalam dua dekade terakhir, angka ini terus menurun akibat berbagai faktor, termasuk kebakaran hutan, konversi lahan, dan aktivitas manusia lainnya.
Kebakaran dan Hilangnya Hutan Primer
Salah satu penyebab utama kehilangan tutupan pohon di Ciamis adalah kebakaran hutan. Dalam periode 2001–2023, kebakaran telah menghanguskan 164 hektare tutupan pohon. Tahun 2006 menjadi tahun terparah dengan 16 hektare hutan hilang akibat kebakaran sekitar 7.2% dari total kehilangan hutan tahun itu.
Selain itu, kehilangan hutan primer basah juga menjadi perhatian serius. Sejak tahun 2002 hingga 2023, Ciamis kehilangan 23 hektare hutan primer basah, yang berkontribusi 0.33% dari total kehilangan tutupan pohon dalam periode tersebut. Dalam kurun waktu yang sama, luas total hutan primer basah di Ciamis juga berkurang 0.38%.
Peringatan Kebakaran yang Terus Meningkat
Kebakaran hutan di Ciamis juga terus terjadi. Antara 15 Maret 2021 hingga 10 Maret 2025, tercatat ada 38 peringatan kebakaran berdasarkan data VIIRS (Visible Infrared Imaging Radiometer Suite). Hal ini menunjukkan bahwa kebakaran hutan masih menjadi ancaman nyata bagi kelestarian lingkungan di wilayah ini.
Apa Dampaknya bagi Ciamis?
Hilangnya dalam jumlah besar berdampak luas bagi lingkungan dan masyarakat. Beberapa dampak yang mungkin dirasakan antara lain:
- Pemanasan Global – Hilangnya pohon berarti berkurangnya serapan karbon, yang dapat meningkatkan suhu global dan memperburuk perubahan iklim.
- Bencana Alam – Berkurangnya tutupan pohon dapat meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir, terutama di daerah perbukitan.
- Hilangnya Keanekaragaman Hayati – Banyak satwa liar yang bergantung pada hutan sebagai habitatnya. Jika hutan terus menyusut, spesies yang ada di dalamnya akan semakin terancam.
- Dampak Ekonomi dan Sosial – Hutan yang rusak dapat mengurangi hasil pertanian dan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam.
Perlunya Aksi Nyata
Melihat tren ini, perlu ada langkah-langkah nyata untuk mengurangi kehilangan tutupan pohon di Ciamis. Reboisasi, pengelolaan kebakaran yang lebih baik, serta kebijakan yang mendukung pelestarian hutan sangat diperlukan. Masyarakat juga perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga hutan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.