Ia menyebut sistem ini bahkan bisa dijadikan acuan oleh penyelenggara pemilu nasional.
Menurut Yuda, e-voting juga lebih efektif dari sisi tenaga dan partisipasi.
“Tidak ada alasan untuk tidak hadir ke TPS atau PPS. Sistem ini memudahkan, dan PSI sudah membuktikan itu sebagai langkah awal yang konkret,” katanya.
Peluang untuk Pemilu Digital Nasional
Yuda melihat penerapan e-voting di PSI sebagai eksperimen awal menuju pemilu digital nasional.
Meski mengakui masih ada tantangan di wilayah pelosok, ia optimistis bahwa ke depan sistem ini akan menjadi norma baru dalam demokrasi.
“Untuk wilayah tertentu sangat mungkin diterapkan. Meski di pelosok perlu penyesuaian. Tapi sistem ini jelas lebih hemat, praktis, dan tetap menjaga legitimasi,” katanya.
PSI Siap Menjadi Contoh
Sebagai penutup, Yuda menyebut bahwa PSI siap menjadi contoh partai yang tidak hanya adaptif terhadap zaman, tapi juga konsisten menghadirkan solusi konkret untuk politik yang lebih sehat dan terbuka.
“Ini bukan sekadar wacana. Ini momentum nyata yang sudah berjalan. PSI membuka pintu lebar-lebar untuk kader ikut memilih, memutuskan, dan membangun masa depan partai lewat e-voting,” pungkasnya.