Lebih dari sekadar perlindungan pekerja, Netty menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola industri tekstil. Menurutnya, hilirisasi industri tekstil harus didukung regulasi yang jelas agar kasus seperti Sritex tidak terulang di masa depan.
“Belajar dari kasus Sritex, kita ingin mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi total terhadap tata kelola industri tekstil. Mulai dari regulasi, pengelolaan ekspor-impor, hingga mitigasi dini agar kejadian seperti ini tidak terulang,” lanjutnya.
Kasus PT Sritex menjadi cerminan bahwa industri tekstil di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, baik dari sisi manajemen perusahaan maupun perlindungan pekerja. Dengan evaluasi menyeluruh dan kebijakan perlindungan yang lebih tegas, diharapkan industri tekstil Indonesia dapat bangkit lebih kuat serta memberikan kesejahteraan lebih baik bagi para pekerjanya.
Respon (2)