Dalam doa tersebut, kita diajak menyadari tiga hal penting.
Pertama, tawakal kepada Allah – bahwa segala yang terjadi di tahun lalu dan akan terjadi di tahun depan adalah atas izin-Nya.
Lalu, memerangi hawa nafsu – sebab musuh terbesar manusia bukan orang lain, tetapi dirinya sendiri.
Selanjutnya, mengisi hidup dengan amal saleh – bukan hanya berdoa, tetapi juga memperbaiki niat, akhlak, dan hubungan sosial.
Tradisi Awal Tahun Islam di Masyarakat
Di banyak tempat, doa awal tahun hijriah dibaca bersama di masjid, pesantren, bahkan rumah-rumah.
Diiringi tausiyah, muhasabah, dan dzikir, momen ini menjadi ajang membersihkan hati dan mempererat silaturahmi.
Beberapa masyarakat juga menjalankan puasa sunah Muharram, terutama tanggal 9 dan 10 (Tasu’a dan Asyura), sedekah awal tahun sebagai bentuk syukur.
Kemudian, malam muhasabah keluarga, di mana orang tua dan anak saling mendoakan.
Tradisi ini menghidupkan suasana Islam yang hangat, damai, dan penuh makna.
Cara Memaknai 1 Muharram Secara Pribadi
Menyambut 1 Muharram bukan hanya soal membaca doa, tetapi menghidupkan niat dan tekad baru. Beberapa langkah yang bisa kita ambil antara lain.
1. Menyusun target spiritual seperti rutin salat berjamaah, membaca Al-Qur’an, atau memperbaiki akhlak
2. Meninggalkan kebiasaan buruk sedikit demi sedikit
3. Membangun hubungan lebih baik dengan keluarga dan lingkungan
4. Menjadikan momen tahun baru Islam sebagai titik awal hijrah pribadi menuju kebaikan
Tahun baru hijriah adalah momen evaluasi dan perbaikan diri, bukan sekadar perayaan.
Dengan membaca doa awal tahun baru Islam, kita mengakui bahwa hanya Allah yang mampu mengubah nasib kita jika kita mau berusaha.
Semoga di tahun 1447 Hijriah ini, kita semua diberi umur yang berkah, rezeki yang luas, dan hati yang tenang.
Mari sambut 1 Muharram dengan hati yang bersih, niat yang kuat, dan doa yang tulus.
Selamat Tahun Baru Islam 1447 H
Semoga kita menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan bermanfaat. Aamiin.