“Mungkin karena masyarakat kami sudah sadar infaq. Terima kasih kepada Baznas atas kepercayaan dan pendampingannya,” ujarnya.
Ia berharap semangat ini menjadi amalan kolektif warga dan diterima Allah SWT.
Kepala Desa Mekarjaya, Elan Kuswaya, menyebut program UPZ adalah karya kolaboratif yang mengajak warga pada kebaikan.
“Dari 258 desa, kami yang terpilih. Ini hasil kerja nyata UPZ Mekarjaya. Saya bilang, program ini bahkan mengajak masyarakat masuk surga,” ucapnya bangga.
Camat dan Kemenag Dorong Gerakan Zakat Lebih Luas
Camat Baregbeg, Dede Hendara, menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Desa Mekarjaya.
“Ini semoga memberi manfaat besar bagi masyarakat. Kami dorong desa lain ikut aktif dalam gerakan zakat dan infaq,” katanya.
H. Wahidin, mewakili Kepala Kemenag Ciamis, menyatakan bahwa Mekarjaya kini menjadi bagian dari enam desa di Ciamis yang diakui secara nasional sebagai Kampung Zakat.
“Program ini merupakan salah satu dari lima unggulan Kemenag RI. Di Ciamis sebelumnya sudah ada Penyingkiran, Maparah, Margaharja, Cisontrol, dan Pandaringan,” sebutnya.
Ia juga mengapresiasi kerja keras UPZ dan mendorong agar tidak stagnan.
“Kami harap UPZ terus berkembang. Penilaian kelayakan sepenuhnya berada di tangan Baznas,” tegasnya.