Dalam sesi inti penilaian, tim Mabes Polri meninjau berbagai titik unggulan yang menjadi bukti konkret keberhasilan program P2B.
Lokasi yang dikunjungi antara lain Posyandu Tunas Mekar 1B Jalatrang, Kampung Pancasila, dan SDN 2 Jalatrang.
Semuanya telah menerapkan pemanfaatan pekarangan secara produktif untuk ketahanan pangan dan peningkatan gizi keluarga.
Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi motor penggerak kegiatan ini juga turut mendampingi tim penilai.
Memaparkan berbagai proses inovatif, termasuk budidaya tanaman pangan, pengolahan hasil panen, serta edukasi gizi untuk keluarga.
Apresiasi Kerja Keras Desa Jalatrang
Kapolres Ciamis AKBP Akmal dalam keterangannya mengapresiasi kerja keras masyarakat Desa Jalatrang.
Menurutnya, mereka membuktikan bahwa program ketahanan pangan berbasis komunitas dapat menjadi solusi strategis bagi pembangunan desa.
“Ini bukan hanya soal lomba, tetapi tentang bagaimana sinergi antara kepolisian dan masyarakat bisa menghasilkan gerakan nyata dalam ketahanan pangan dan gizi keluarga. Desa Jalatrang membuktikan itu dengan kerja keras dan komitmen,” ujarnya.
Usai kegiatan penilaian, rombongan tim Mabes Polri dan Forkopimda melaksanakan ibadah salat zuhur berjamaah.
Lalu, menikmati makan siang bersama, sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Bandung.
Keberhasilan Desa Jalatrang ini diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Ciamis dan Jawa Barat.
Tetapi juga menginspirasi desa-desa lainnya di seluruh Indonesia untuk mengembangkan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan yang berkelanjutan.