“Kenapa pakai helikopter? Ya, kalau pakai helikopter kan memang kita ingin melihat tempat-tempat yang mana masih potensi untuk terjadi penyumbatan atau nggak,” ujar Pramono Anung di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).
Ia menambahkan bahwa dengan pemantauan udara, dirinya bisa melihat secara menyeluruh daerah mana saja yang masih terendam banjir, termasuk di Bekasi, yang menurutnya membutuhkan penanganan lebih serius karena minimnya pompa penyedot air.
Kontras dengan itu, Dedi Mulyadi justru mendapat apresiasi karena blusukannya yang tanpa ragu kotor-kotoran di tengah banjir. Dua pemimpin, dua gaya berbeda, dan publik pun punya penilaiannya sendiri.
Respon (1)