Ciamis, KONDUSIF – Kabupaten Ciamis memiliki 27 kecamatan yang tersebar di wilayah luas. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 18 kecamatan yang memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri. Artinya, masih ada 12 kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri tingkat SMA.
Berikut adalah daftar kecamatan yang tidak memiliki SMA Negeri:
- Cidolog
- Cijeunjing
- Tambaksari
- Rajadesa
- Cikoneng
- Sadananya
- Jatinagara
- Cipaku
- Panjalu
- Sukamantri
- Purwadadi
- Banjaranyar
Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi siswa yang ingin mengenyam pendidikan tingkat menengah atas ini. Mereka harus berjuang lebih keras, baik dalam hal jarak tempuh maupun biaya transportasi untuk bisa bersekolah di kecamatan lain.
Dampak Bagi Siswa dan Masyarakat
Ketimpangan distribusi sekolah negeri ini berdampak besar, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Beberapa tantangan yang mereka hadapi antara lain:
- Jarak tempuh yang jauh – Siswa harus menempuh perjalanan lebih panjang, yang bisa menguras tenaga dan waktu belajar mereka.
- Biaya transportasi meningkat – Tidak semua siswa memiliki kendaraan pribadi, sehingga mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk ongkos transportasi.
- Tingkat partisipasi sekolah bisa menurun – Tidak semua siswa mampu atau mau bersekolah jauh dari rumah, sehingga bisa meningkatkan angka putus sekolah atau memilih alternatif pendidikan lain seperti SMK atau Madrasah Aliyah.
Perlukah Penambahan SMA Negeri?
Dengan masih banyaknya kecamatan yang belum memiliki SMA negeri, muncul pertanyaan: Apakah pemerintah perlu menambah jumlah sekolah negeri di Ciamis?
Pembangunan sekolah tentu membutuhkan anggaran besar dan perencanaan matang. Namun, melihat kebutuhan akses pendidikan yang merata, penambahan SMA negeri di kecamatan-kecamatan yang belum memilikinya bisa menjadi solusi jangka panjang.
Selain itu, pemerintah juga bisa mengembangkan skema lain seperti beasiswa transportasi atau sekolah jarak jauh untuk membantu siswa yang harus bersekolah di luar kecamatan mereka.
