Menurut Herdiat, pemerintah daerah berkomitmen mencari sumber-sumber pendapatan lain dengan memaksimalkan potensi lokal.
“Kami akan meningkatkan sektor lain yang bisa mendongkrak pendapatan tanpa membebani rakyat. Jadi tujuan kami sejalan dengan mahasiswa, yaitu mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.
Pernyataan ini mendapat respons positif, meskipun mahasiswa tetap menegaskan bahwa komitmen tersebut harus diiringi dengan keberpihakan nyata DPRD dalam fungsi pengawasan.
Mereka menuntut dewan lebih peka terhadap kondisi masyarakat, serta menindak tegas anggota yang tidak aktif memperjuangkan aspirasi rakyat.
Aksi damai itu ditutup dengan penegasan mahasiswa bahwa mereka akan terus mengawal tuntutan, termasuk reformasi kinerja DPR dan kepolisian, serta memastikan kebijakan daerah tidak merugikan rakyat.
Jika dalam 3×24 jam tidak ada tindak lanjut, mereka berjanji akan kembali dengan massa yang lebih besar.
Dialog yang terjadi antara mahasiswa dan Bupati Ciamis menjadi catatan penting bahwa aspirasi mahasiswa bukan sekadar orasi jalanan.
Tetapi dorongan moral agar kebijakan publik benar-benar berpihak pada rakyat.