Mekanisme penilaian dibuat sederhana, di mana setiap jawaban benar langsung mendapat poin, sedangkan jawaban salah tidak mendapat nilai.
Lebih jauh, Aris berharap kegiatan ini tidak berhenti di tingkat kabupaten.
“Rencananya akan diperkenalkan ke tingkat provinsi bahkan nasional. Kami sudah mengundang Kepala BPGTK dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Harapan kami, ada tindak lanjut agar ajang ini bisa berkembang lebih luas,” tuturnya.
Saat ini, Ciamis Smart Challenge hanya diperuntukkan bagi siswa SMP.
Namun, tidak menutup kemungkinan ke depan juga melibatkan siswa SD.
“Untuk sekarang kita fokus dulu di SMP agar matang. Kalau sudah berjalan baik, baru bisa dikembangkan ke jenjang SD,” kata Aris.
Final Ciamis Smart Challenge 2025 rencananya akan dibuka langsung oleh Bupati Ciamis di Islamic Center pada Senin mendatang.
