“Pada final nanti, siswa akan menjawab soal menggunakan bahasa Inggris. Jadi ada nuansa internasional juga,” kata Aris.
Lebih lanjut, soal-soal dalam lomba disusun MGMP, dengan sistem penilaian sederhana: benar dapat poin, salah tidak.
Aris berharap, ajang ini tidak hanya berhenti di Ciamis, tetapi bisa berkembang ke tingkat provinsi hingga nasional.
“Kami sudah mengundang perwakilan provinsi. Harapannya ada tindak lanjut agar kegiatan ini tidak hanya jadi agenda tahunan daerah, tetapi bisa lebih besar,” ujarnya.
Untuk saat ini, Ciamis Smart Challenge masih fokus di tingkat SMP. Namun tidak menutup kemungkinan kelak akan merambah ke tingkat SD.