“Meski sehari-hari Fahmi terlihat sederhana, tapi bakatnya luar biasa. Dari ribuan siswa, ada satu yang bisa membawa nama sekolah ke tingkat internasional. Itu hal yang membanggakan,” ujarnya.
Toto juga menambahkan bahwa capaian Fahmi di peringkat 11 dari 31 peserta kelompok usia 13 bukanlah hal kecil, mengingat lawannya berasal dari berbagai negara.
“Kami sadar, di lingkungan Kemendikbud event catur memang jarang. Tapi sekolah tetap ingin menfasilitasi agar bakat seperti Fahmi tidak berhenti di tengah jalan,” jelasnya.
Dengan dukungan pihak sekolah, Fahmi kini bukan hanya menjadi aset SMPN 1 Kawali, melainkan juga potensi besar bagi Kabupaten Ciamis.
Bahkan, Kepala Sekolah menilai Fahmi bisa menjadi salah satu bibit unggulan bagi Percasi Ciamis untuk melangkah lebih jauh di masa depan.
Prestasi Fahmi pun menjadi motivasi baru bagi pihak sekolah untuk terus mendorong siswa berani menunjukkan bakatnya.
Dukungan penuh ini diharapkan bisa melahirkan generasi-generasi berprestasi lainnya dari SMPN 1 Kawali.
