“Penertiban sudah dimulai, mudah-mudahan bisa cepat selesai. Tahun ini, banjir di sini lebih parah dari sebelumnya karena jalur air semakin sempit. Maka dari itu, normalisasi harus dilakukan,” jelas Bupati Bekasi.
Terkait reaksi warga, Ade mengklaim tidak ada penolakan terhadap pembongkaran ini. “Alhamdulillah, masyarakat mendukung. Tidak ada penolakan, semuanya berjalan tertib,” kata Ade.
Namun, pernyataan itu berbanding terbalik dengan keluhan sejumlah warga yang mengaku tidak mendapat sosialisasi terkait pembongkaran ini. Salah satunya Wana (55), seorang pedagang sate yang memiliki warung di bantaran sungai.
“Saya tahu pembongkaran itu tanggal 10 April setelah Lebaran, tapi tiba-tiba hari ini sudah dibongkar. Lurah enggak tahu, camat juga enggak tahu,” ungkap Bupati Bekasi.
Meski menuai pro dan kontra, pemerintah daerah menegaskan bahwa normalisasi Kali Sepak merupakan langkah penting untuk menanggulangi banjir di Tambun Utara. Pembongkaran bangunan liar pun dipastikan akan terus berlanjut demi kelancaran proyek ini.