Cucun meminta semua pihak, termasuk BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-Polri, dan Pemda, untuk bersinergi dalam penanganan banjir. Menurutnya, selain evakuasi, pemerintah harus memastikan ketersediaan posko pengungsian yang layak, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
“Pemerintah pusat juga harus turun tangan, segera menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak,” ujarnya.
Di sisi lain, hujan ekstrem juga menyebabkan banjir bandang di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Sebanyak 346 warga masih mengungsi akibat bencana ini, sementara beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan.
Mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga 11 Maret 2025, pemerintah tengah mempertimbangkan operasi modifikasi cuaca. Namun, menurut Cucun, mitigasi bencana tidak bisa hanya bersifat reaktif.
“Pemda harus lebih siap dalam menghadapi bencana. Jangan hanya bertindak setelah banjir terjadi, tapi juga melakukan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terus berulang,” tutupnya.