banner 720x220
News  

Dibayangi Kendala Fasilitas, Atlet Sepatu Roda Ciamis Siap Bertarung di BK Porprov

Atlet UISC Ciamis saat menggelar latihan di Lokasana, Ciamis
Atlet UISC Ciamis saat menggelar latihan di Lokasana, Ciamis

“Kami tidak menuntut banyak, tapi kalau ingin sepatu roda di Ciamis berkembang lebih pesat, tentu perlu dukungan. Kalau ada lintasan yang lebih baik, pembinaan atlet bisa lebih maksimal,” tambahnya.

Komitmen Atlet Sepatu Roda Ciamis untuk Berprestasi

Saat ini, UISC Ciamis memiliki 21 atlet aktif, terdiri dari 8 atlet di kelas Speed, 4 atlet di kelas Standar, dan 9 atlet pemula. Selain BK Porprov, mereka juga tengah bersiap untuk kejuaraan antar pelajar tingkat nasional di Semarang.

Meskipun menghadapi kendala fasilitas, Shanny tetap optimistis dengan perkembangan atlet binaannya.

“Saya ingin anak-anak bisa meraih prestasi tertinggi. Setidaknya ada satu perwakilan dari Kabupaten Ciamis yang sukses membawa pulang medali emas di Porprov nanti,” harapnya.

Deden menambahkan bahwa UISC terus berkembang sejak mendaat pengakuan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Sebelum mendapat pengakuan KONI, kami memiliki 40 atlet. Namun, saat pertama kali terdata oleh KONI, jumlahnya hanya 5 atlet. Sekarang, sudah berkembang menjadi 21 atlet dan mereka terus berlatih dengan serius,” kata Deden.

Beberapa atlet UISC bahkan telah mencuri perhatian klub lain. Saat Kejuaraan Nasional di Karawang, salah satu atlet muda mereka sempat menjadi pemain pinjaman klub besar dari kabupaten lain.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan keterbatasan yang ada, UISC Ciamis tetap berupaya mencetak atlet berprestasi yang bisa bersaing di level nasional. Namun, dukungan fasilitas yang lebih baik akan sangat membantu perkembangan mereka.

“Jika pemerintah bisa memberikan perhatian lebih, kami yakin Ciamis bisa menjadi salah satu kekuatan baru di dunia sepatu roda Jawa Barat,” pungkasnya.

Kini, para atlet UISC Ciamis terus berlatih keras demi mewujudkan mimpi mereka membawa nama baik daerah di Porprov 2025. Namun, tanpa fasilitas yang memadai, perjuangan mereka akan semakin berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *