Menurut AKP Maman, pencegahan harus dimulai dari lingkungan sekolah dan keluarga.
“Dari 24 jam waktu anak, hanya delapan jam dihabiskan di sekolah. Sisanya bersama orang tua dan lingkungan. Peran keluarga sangat penting,” jelasnya.
Sementara itu, untuk memperkuat pengawasan, Polsek Ciamis berkolaborasi dengan Satpol PP, Koramil, kecamatan, dan pihak sekolah menggelar patroli gabungan, khususnya di titik-titik rawan tempat berkumpulnya remaja hingga malam hari.
Antisipasi Geng Motor, Konseling untuk Siswa dan Orang Tua
Selain patroli, pihak kepolisian juga mengedepankan pendekatan persuasif melalui konseling bagi siswa dan orang tua.
“Kami sudah melaksanakan konseling di desa-desa binaan, melibatkan perangkat desa dan masyarakat untuk membantu mendidik anak. Jika ada anak yang sulit diarahkan, orang tua bisa melapor,” ungkapnya.
Wacana Pendidikan Disiplin di Barak Militer
Lebih lanjut, menanggapi wacana pendidikan disiplin melalui barak militer, AKP Maman menyebut belum ada fasilitas resmi di Ciamis.
Namun, pihaknya siap memfasilitasi jika orang tua menghendaki pembinaan khusus.
“Bisa dilaporkan dulu, lalu dibuat perjanjian khusus. Anak tersebut bisa dibawa untuk dibina di tempat yang sesuai,” tuturnya.
Dengan memadukan edukasi, pengawasan, dan kemitraan dengan masyarakat, Polsek Ciamis optimistis dapat menekan angka keterlibatan pelajar dalam geng motor dan perilaku menyimpang lainnya.