Jakarta,kondusif.com – Angka kemiskinan Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin per Maret 2025 tercatat sebesar 8,47 persen.
Angka ini turun 0,10 persen dibandingkan September 2024, dan menurun 0,56 persen dibandingkan Maret tahun lalu.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai penurunan tersebut sebagai buah dari kerja keras kolektif semua pihak.
“Tentunya ini menggembirakan. Ini hasil kerja keras kita semua, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat. Pengentasan kemiskinan bukan tugas satu pihak,” ujar Mensesneg saat memberikan keterangan di Ruang Wartawan, Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/07/2025).
Pemerintah, lanjut Prasetyo, akan terus melanjutkan upaya untuk menghapus kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Ia menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menurunkan angka tersebut hingga mencapai nol persen.
“Kami berkomitmen, dalam lima tahun pemerintahan ini, untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem sepenuhnya,” tegasnya.
Program Terintegrasi Jadi Kunci Penghapusan Kemiskinan
Menurut Prasetyo, upaya penghapusan kemiskinan dilakukan secara menyeluruh dan lintas sektor.
Pemerintah mengandalkan beberapa program strategis yang diyakini mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa program unggulan yang disebut Mensesneg di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP), hingga program hilirisasi industri.
“Semua program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah penduduk miskin,” ujarnya.
Penduduk Miskin dan Miskin Ekstrem Turun Signifikan
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang.
Jumlah ini turun sebanyak 200 ribu orang dibandingkan September 2024.