CIAMIS, KONDUSIF.com,- Di tengah gempuran dunia digital dan gawai yang kian melekat di tangan anak-anak, Arman (45), warga Ciamis, memilih cara berbeda untuk mengisi malam minggu bersama keluarga. Ia datang ke acara Nyawang Bulan yang digelar di Amphitheatre Jambansari, Sabtu malam (12/07/2025), bersama istri dan anaknya yang baru berusia 13 tahun.
Bagi Arman, kegiatan ini lebih dari sekadar pertunjukan seni.
Ia melihatnya sebagai jembatan penting untuk mengenalkan kembali budaya dan sejarah Galuh kepada generasi penerus.
“Saya ajak anak ke sini biar tahu budaya Ciamis, jangan cuma main gadget terus,” ujarnya sambil tersenyum.
Naskah Kuno Jadi Magnet Edukasi

Acara Nyawang Bulan memang menghadirkan beragam kesenian tradisional yang kini sudah langka terlihat.
Mulai dari pembacaan naskah kuno, pentas tari, hingga permainan rakyat seperti ucing sumput yang menjadi bagian dari sambutan acara.
“Tadi kan ditampilkan kesenian seperti ucing sumput. Itu sudah jarang ditemukan di generasi sekarang ini,” ujar Arman.
Menurutnya, pertunjukan seperti itu penting agar anak-anak tidak kehilangan koneksi dengan akar budaya tempat mereka lahir dan tumbuh.