Ciamis,kondusif.com– Kenaikan harga gabah yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir mulai dikeluhkan para pelaku usaha beras. Salah satunya, H. Edi, pengusaha beras asal Ciamis, yang menyebut situasi saat ini semakin berat karena harga gabah naik drastis namun harga jual beras di pasaran tidak ikut menyesuaikan.
Menurut H. Edi, harga gabah yang sebelumnya Rp650.000 per kintal kini melonjak menjadi Rp800.000 per kintal.
Kenaikan itu, katanya, membuat penggilingan dan pedagang beras kewalahan.
“Dengan harga segitu berat sekali, karena beras di pasaran sekarang juga makin sulit laku. Sekarang kementerian berbicara soal cukong, padahal kenyataannya yang bikin berat itu stok pemerintah yang gila-gilaan diserap Bulog. Otomatis stok di petani habis,” ungkapnya, Jumat (4/7/2025).
Ia menyayangkan narasi pemerintah yang terus menyebut stok nasional aman, sementara di lapangan harga terus melonjak karena gabah langka.
“Kalau negara klaim punya stok 4 juta ton, tapi petani tidak punya sisa gabah, ya otomatis harga naik. Kecuali stok itu segera disalurkan ke masyarakat, baru bisa stabil. Ini faktanya belum,” ujarnya.