Ciamis,kondusif.com, Peluncuran pusat kuliner di Alun-Alun Ciamis menuai perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Dedi Setiabudi, pemerhati sosial asal Ciamis, yang menyoroti kejelasan pendataan DKUKMP terkait para pedagang yang kini menempati area baru tersebut.
Dedi menilai kehadiran pusat kuliner ini sangat positif bagi pengembangan UMKM lokal. Namun ia menyayangkan adanya dugaan bahwa sebagian pedagang bukan berasal dari Ciamis.
“Kalau tujuannya untuk mendukung UMKM Ciamis, maka seharusnya yang diakomodasi adalah warga Ciamis. Tapi saya menemukan ada sekitar 12 pedagang yang ber-KTP luar daerah,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
Ia juga menyoroti kemungkinan adanya pendataan yang terburu-buru sehingga menyebabkan tumpang tindih fungsi dan peruntukan tempat.
“Saya tidak menyimpulkan terlalu jauh, tapi saya harap ada klarifikasi dan transparansi. Jangan sampai ada pedagang fiktif atau data yang dibuat-buat,” tambahnya.

Menurutnya, relokasi PKL dari area barat alun-alun ke pusat kuliner seharusnya melalui proses pendataan yang akurat dan prioritas bagi pedagang asli.
“Khawatirnya tempat itu dipenuhi hanya untuk mengejar jumlah, padahal bukan semua PKL asli,” ujarnya.
DKUKMP Ciamis Beri Penjelasan: Semua Pedagang Berdomisili Ciamis
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan DKUKMP Kabupaten Ciamis, Asep Sule, memberikan klarifikasi.
Ia menyebutkan bahwa seluruh pedagang yang menempati pusat kuliner saat ini memang telah melalui proses pendataan sebelumnya.