banner 720x220

Panas! Jokowi vs PDIP, Saling Tuding dan Ancaman Hukum

Jakarta, Kondusif – Hubungan antara PDI Perjuangan (PDIP) dan mantan kadernya, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanas. Perseteruan ini berawal dari tudingan PDIP bahwa mantan Presiden ketujuh ini mengirim utusan untuk meminta agar dirinya tidak dipecat dari partai serta meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya. Jokowi pun membantah keras tudingan itu, membuat konflik semakin meruncing.

Awal Mula Perseteruan

Isu ini pertama kali mencuat ketika Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, mengungkapkan adanya utusan yang mendatangi PDIP pada 14 Desember 2024. Utusan tersebut, menurut Deddy, menyampaikan permintaan agar Hasto Kristiyanto mundur dan agar Jokowi tidak dipecat. Bahkan, ia juga menyinggung ada sembilan orang kader PDIP yang disebut-sebut menjadi target kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember itu ada utusan yang menemui kami dan menyampaikan bahwa Sekjen harus mundur serta meminta jangan pecat beliau,” ujar Deddy, Rabu (12/3).

Namun, dengan tegas ia membantah klaim tersebut dan meminta PDIP membuktikan siapa sosok utusan yang dimaksud.

“Nggak ada (utusan). Ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?” kata Jokowi seperti dikutip dari detik.com Jumat (14/3).

Ia juga mempertanyakan apa kepentingannya mengirim utusan ke PDIP.

Sein Kiri, Belok Kanan?

Deddy Sitorus pun kembali merespons bantahan Jokowi. Ia menyindir mantan Presiden RI itu dengan istilah yang kerap digunakan netizen Indonesia: sein kiri, belok kanan.

“Kalau kata netizen +62, biasalah, sein kiri belok kanan,” ucap Deddy.

Namun, ia tidak merinci bukti terkait tudingannya bahwa Jokowi memang mengutus seseorang ke PDIP.

Sementara itu, politikus PDIP Guntur Romli juga mempertanyakan klaim yang mengaku selama ini diam. Menurutnya, Jokowi justru sering berbicara kepada media.

banner 720x220

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *