Kondusif.com – Setiap tanggal 14 Februari, dunia diselimuti suasana romantis dengan perayaan Hari Valentine. Hari ini sering dianggap sebagai momentum untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang kepada pasangan, keluarga, atau teman. Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap perayaan ini? Apakah Hari Valentine sesuai dengan ajaran Islam, atau justru bertentangan dengan nilai-nilai syariat?
Asal-usul Hari Valentine
Hari Valentine berasal dari tradisi Barat yang dikaitkan dengan seorang pendeta Kristen bernama Santo Valentinus. Seiring waktu, perayaan ini berkembang menjadi momen pertukaran hadiah, bunga, dan kartu ucapan yang melambangkan cinta romantis. Namun, dalam Islam, segala sesuatu yang berakar dari budaya atau agama lain harus ditinjau dari perspektif syariat.
Pandangan Islam tentang Hari Valentine
Islam adalah agama yang menekankan pentingnya kasih sayang, namun dalam batasan yang sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Cinta dalam Islam bukan sekadar ekspresi emosional yang bebas, melainkan harus berada dalam bingkai yang halal dan terhormat.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam tidak melarang cinta, tetapi membimbingnya agar tidak keluar dari batasan syariat. Jika Hari Valentine cenderung mengarah pada perilaku yang tidak sesuai dengan Islam, seperti pacaran bebas atau pergaulan yang tidak terjaga, maka perayaannya dapat menjerumuskan umat Islam ke dalam kemaksiatan.
Hadis Rasulullah tentang Meniru Kebiasaan Kaum Lain
Rasulullah SAW bersabda: