CIAMIS,kondusif.com– Anggota Komisi XIII DPR RI H. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP., M.Si menegaskan bahwa hak asasi manusia (HAM) di Indonesia tidak berasal dari pemikiran Barat. Menurutnya, bangsa Indonesia jauh lebih dulu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan sejati melalui Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Hal itu disampaikan Agun saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Program Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia (P5HAM) di Hotel Tyara Plaza, Ciamis, Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini digelar oleh KemenHAM RI berkolaborasi dengan Komisi XIII DPR RI dengan audiens masyarakat dan jurnalis.
“Kita sering terjebak berpikir seolah-olah HAM itu karya orang Barat. Padahal, sejak 1945 kita sudah menegaskan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan. Itulah HAM sejati,” ujar Agun.
Ia juga menjelaskan, Deklarasi Universal HAM baru disahkan oleh PBB pada tahun 1948.
Dengan demikian, Indonesia sudah lebih dulu merumuskan prinsip penghormatan terhadap kemanusiaan melalui dasar negara Pancasila.
Menurut Agun, perbedaan paling mendasar antara HAM versi Indonesia dan Barat terletak pada landasan spiritualnya.
HAM Barat Pandangan Sekuler
Lebih lanjut, Negara Barat membangun konsep HAM dari pandangan sekuler.
Sementara itu, Indonesia menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai puncak nilai kemanusiaan.