Kondusif.com,- Stanza 2 dan 3 Indonesia Raya, – Lagu “Indonesia Raya” adalah lagu kebangsaan yang sarat makna dan menjadi simbol persatuan bangsa Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman pada tahun 1928 dan pertama kali diperdengarkan saat Kongres Pemuda II di Batavia (sekarang Jakarta).
Momen itu juga bertepatan dengan Sumpah Pemuda, saat pemuda Indonesia menegaskan tekad untuk bersatu dalam satu tanah air, bangsa, dan bahasa.
Sebagai lagu kebangsaan, Indonesia Raya tidak hanya dimainkan dalam upacara resmi.
Tetapi juga menjadi lambang cinta tanah air dan nasionalisme.
Akan tetapi, belum banyak yang tahu kalau lagu ini terdiri dari tiga stanza.
Dimana masing-masing mengandung pesan mendalam yang relevan bagi setiap generasi.
Sejarah Singkat Lagu Indonesia Raya
Wage Rudolf Supratman, lahir di Purwokerto pada 9 Maret 1903, adalah seorang musisi dan jurnalis yang mengabdikan karyanya untuk semangat kemerdekaan.
Kemudian, ia menciptakan Indonesia Raya sebagai dorongan persatuan di tengah penjajahan Belanda.
Saat pertama kali diperdengarkan, lagu ini menggetarkan hati para pemuda yang hadir.
Notasi musik dan liriknya menumbuhkan semangat nasionalisme, bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Lebih lanjut, pada tahun 1958, lagu ini diresmikan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden.
Lirik Lengkap “Indonesia Raya” 3 Stanza
Stanza 1 – Cinta Tanah Air dan Persatuan
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Lirik pertama menekankan rasa cinta terhadap tanah air dan ajakan untuk bersatu sebagai satu bangsa.
Stanza 2 dan 3 Indonesia Raya
Stanza 2 – Doa dan Harapan untuk Kemakmuran
Indonesia tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berdiri
Untuk selama-lamanya
Indonesia tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia